
Peraturan yang holistik tidak serta-merta implementasi perikanan tangkap berkelanjutan di Indonesia menjadi mudah. Dengan karakteristik perikanan tangkap yang kompleks sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya seperti perikanan tangkap yang multi spesies, multi alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan, multi habitat, multi stakeholder, musim penangkapan yang berbeda-beda, serta ditambah dengan luasnya wilayah dan keterbatasan sumber daya manusia semakin berkelindan dalam kompleksitas tersebut.
Diterapkannya Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang mencoba merubah rezim limited entry (perizinan-input) kepada pengelolaan penangkapan ikan berbasis quota tangkapan (output) dan zona wilayah penangkapan ikan menjadikan pengelolaan perikanan tangkap di Indonesia semakin menantang. Sebetulnya penerapan fish quota management system (QMS) di beberapa negara di dunia sudah diterapkan sejak lama misal saja di Selandia Baru sejak tahun 1980an, di Islandia sudah diberlakukan Individual Transferable Quota (ITQ) sejak tahun 1975, dan masih banyak lagi seperti yang paling terakhir bagaimana Tiongkok menerapkan pengelolaan perikanan tangkap berbasis kuota pada tahun 1998.
Tantangan pengelolaan penangkapan ikan terukur di Indonesia adalah pada akuntabilitas pelaporan jumlah tangkapan yang sangat bergantung pada integritas dan kemampuan nelayan memahami instrumen pelaporan. Selain itu diperlukan teknologi terkait monitoring kapal perikanan yang beroperasi menangkap ikan dan teknologi pelaporan tangkapan ikan yang memadai dan harus terus di kembangkan (VMS dan e-logbook) agar mudah dipahami dan digunakan oleh nelayan. Kuncinya adalah mendorong nelayan untuk menerapkan penangkapan ikan terukur secara akuntabel dan berintegritas. Sementara adanya protes di bebebrapa wilayah dimana nelayan menolak memasang teknologi monitoring kapal terutama kapal perizinan daerah yang bermigrasi kepada perizinan pusat meng-indikasikan bahwan kebijakan penangkapan ikan terukur belum masif dipahami dan dianggap memberatkan bagi nelayan.
Selengkapnnya baca : Nelayan dan Kompleksitas Pengelolaan Perikanan Tangkap di Indonesia
Sumber Gambar : ekonomi.bisnsis.com